BADUT
Pagi itu aku dibangunkan
oleh dinginnya pagi. Tidur malamku bagai terasa seperti minum segelas air putih
hanya terasa sebentar. Aku lalu beranjak dari tempat tidur karena hari ini aku
ada acara stadytour. Aku yang masih duduk di bangku Taman kanak kanak sangat
bahagia. Kami menyebut stadytour dengan kata piknik. Aku lalu bersiap siap
untuk mandi dan berangkat ke sekolahan, kata bu guru kami harus datang jam
tujuh pagi tidak boleh lebih kalok lebih nanti ditinggal bus.
“Fajar fajar
bangun,katanya mau piknik ayo bangun dek!”, suara ibu ku dari dapur.
“iya ibuk ku
udah bangun aku, gak usah bentak bentak malu sama tetanga pagi pagi udah teriak
teriak”,jawab ku sambil berjalan menghampiri ibuk ku.
“sana gek
mandi dulu nanti telat looo’’,suruh ibu
ku sambil menunjukan handuk.
Aku lalu mandi. Air yang seharusnya dingin terasa hangat ketika
semangatku mau piknik. Lima belas menit telah berlalu aku pun keluar
dari kamar mandi dengan handuk yang melekat di tubuh ku. Aku berlari ke kamar
untuk memakai seragam yang telah ditentukan oleh sekolahan.
“ibuk makanannya
mana?”, tanyaku kepada ibu yang masih di dapur
“ini,
dihabiskan lo!’’,suruh ibu ku sambil menyerah kan sepiring nasi dan segelas
susu
“buk uang saku
nya?hehehehhe”, kataku sambil ketawa kepada ibuku
“berapa? Lima
puluh ribu kelebihan apa kurang?’’, kata ibu ku
“lagi
buk,hehhehehe”, kataku sambil ketawa
“minta bapak
ya tambahan nya”, suruh ibuku
“hehehehe,
sudah aja lah. Masih ada kok uang tabungan ku”, jawab ku
“ini bekalnya dek,
nanti kalok lapar di makan lo dek!”,
kata ibu
“iya buk
makasih”, jawabku
Akhirnya sarapan pagi ku sudah habis aku lalu bersiap siap untuk
berangkat. Aku sangat terburu buru sampe sampe kaos kaki dan sepatu tertukar dengan
sepatu kakak ku. Aku pun berganti dengan sepatu pasangannya. Tak lupa aku pamit
dengan bapak dan ibu ku, ku cium kedua tanganNya.
“pak buk,
fajar berangkat dulu ya, doakan aman
nanti di jalan tidak ada halangan apa-apa”,kata ku kepada bapak dan ibu ku
“iya dek tak
doa kan, hati-hati ya”,kata bapak ku
“janagn lupa
bekalnya di makan!”, kata ibu ku mengingatkan
“uang saku nya
tambah gak dek?”,kata bapak
‘’sudah pak
sudah banyak banget ini”, jawabku
“o ya sudah.
Hati-hati yaa”
Aku pun mulai berangkat ke
sekolahan. Sebelum kesekolahan aku ke rumah Aji salah satu teman ku yang
rumahnya dekat dengan rumahku. Aku pun sampai di depan rumah aji. Ternyata aji
udah berangkat. Aku pun lalu berangkat. Sampai di sekolahan ternyata teman-teman
sudah pada siap. Aku yang datang paling belakang dicemoh oleh teman temanku
yang sudah sedari tadi berangkatnya.
” wuuuuuuuuuu
fajar tu terlambatan”, kata teman temanku serempak
“wkwkwkkwkwk
maaf maaf aku jalan kaki ke sini nya” ,jawabku
“bilang saja
bangun kesiangan!”, kata indah salah teman ku
“wah, enggak
yaaa!”, sanggah ku
“sudah sudah
anak-anak sekarang kita masuk bis, bu guru mau absen sekalian”,kata bu guru
menenangkan suasana
“iya buuk!”,jawab
kami serempak
Kami pun lalu masuk dan siap untuk berangkat jalan jalan.
Tak lupa kami berdoa, agar perjalanan kami lancer. Jet, jet, jet, suara bus
yang sudah mulai berjalan. Di jalan kami bernyanyi bercanda untuk membuat
suasana lebih ramai. Tak terasa kami sudah sampai di salah satu obyek wisata
yang telah d jadwal kan. kami lalu berjalan jalan melihat lihat lihat wahana
yang ada di obyek wisata yang kami tuju. Suasana sangat ramai jadi kami harus
berjalan dekat nanti kalok ketinggalan rombongan wah repot jadi nya. Rombongan
dari sekolah lain juga banyak yang datang.
“wah ada badut teman teman, ayo
minta foto ayo”, kata ajik
“ayo, ayo,ayo”,jawab temen ku
serempak
“fajar kenapa kamu tidak kesini”
tanya bu guru kepada ku
“enggak buk saya capek” jawab ku
dengan suara lemas
“jangan jangan fajar takut badut”
suara teman ku dengan lantang
“ah enggak ah enggak!” jawab ku
dengan malu
“wah fajar takut badut hahahahaha
fajar takut badut” suara suara teman temanku membuat ku malu
“halo adek fajar ayo salaman sama
om badut” suara paman badut dari belakang ku
“waaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh!” aku
lari terbirit birit meng hindari badut tersebut.
Namun saat aku lari badit nitu malah lari mengejarku. Hati
ku sangat sakit dan rasanya gak karuhan. Badut terseb Ujt seperti membawa gulungan
kertas. Akulari dengan kencang nya dan ibu guru pun ikut mengejar ku. Gubrak
gubrak aku tersungkur masuk ke selokan.
Aku menangis tersedu sedu. Dan buguru membantu ku naik dari selokan. Aku takut
dengan badut karena aku dulu aku pernah melihat film badut yang memakan
manusia. Dalam film badut tersebut
mereka memakan manusia. Markas badut tersebut penuh dengan tubuh tubuh
manusia yang mereka kumpulkan untuk di makan. Sejak saat itu aku sangat takut
dengan yang namanya badut.
Akhirnya
aku di mandi kan buguru dan berganti baju karenan baju yang tadi sudah kotor.
Kami pun melanjut kan ke obyek wisata selanjutnya. Dalam hati ku betrkata
semoga tidak ada lagi badut yang mendatangi ku dan badut badut yang memakan
manusia itu tiada di muka bumi ini.amin. kami lalu pulang ekitar jam empat
sore. Sampai rumah peristiwa trersebut aku ceritakan kepada orang tua ku. Mereka
hanya ketawa dan mengejek ku .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar